RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal : Senin, 16 September 2019
Tema
3 :
Tokoh dan
Penemuan
Sub
Tema 1 : Penemu yang Mengubah
Dunia
Pembelajaran : 4 (empat)
Muatan
PB : PKN, Bahasa
Indonesia
MUATAN PKN
Melaksanakan
kewajiban dengan penuh tanggung jawab
Contoh- contoh
melaksanakan kewajiban dengan tanggung jawab
Dirumah :
1.
Membuang sampah di tempat sampah agar tidak mengganggu hak orang lain
untuk menikmati kebersihan
2.
Menghargai makanan yang tersedia dirumah dengan cara tidak menyisakan
makanan
Disekolah :
1.
Melaksanakan piket kelas sesuai tugas dan jadwalnya
2.
Menjaga ketenangan saat membaca buku di perpustakaan
3.
Datang kesekolah tepat waktu agar tidak mengganggu proses belajar
mengajar
Dimasyarakat :
1.
Menjaga saluran air dilingkungan dengan tidak membuang sampah di got-got perumahan
2.
Mematuhi aturan lalu lintas saat menyebrang jalan
Latihan :
1.
Tuliskan contoh pelaksaan kewajiban dengan penuh tanggung jawab dalam
menghemat energy listrik !
2.
Tuliskan contoh pelaksaan kewajiban dengan penuh tanggung jawab
dilingkungan rumah, sekolah dan masyarakat tuliskan juga dampak terhadap hak
orang lain jika tidak melaksanakan kewajiban tersebut !
Muatan Bahasa
Indonesia
Kalimat efektif dalam
teks eksplanasi
Teks
eksplanasi adalah teks yang dibuat untuk menjelaskan proses terjadinya suatu
peristiwa atau fenomena secara ilmiah, baik berupa fenomena alam maupun
fenomena sosial.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi :
a. Memuat informasi
berdasarkan fakta (faktual).
b. Strukturnya terdiri atas
1) pernyataan umum (merupakan gambaran awal tentang
sesuatu yang disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum);
2) deretan penjelasan atau eksplanasi (merupakan
inti penjelasan yang disampaikan);
3) interpretasi (berisi pandangan atau simpulan
penulis yang bersifat opsional).
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai
susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja
karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat
efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang
disempurnakan (EYD).
Syarat kalimat efektif :
1. Sesuai EYD
Sebuah
kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata
baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis
ternyata tidak tepat ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah
kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat,
kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin
guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan.
Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada
di awal kalimat.
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
Jangan sampai
kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan
bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas
agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Untuk
membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu
kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu
kalimat dapat kita katakan efektif.
1. Kesepadanan
Struktur
Hal
pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya.
Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang
menyangkut ciri-ciri yang satu ini.
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa
minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek
karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
Contoh
kalimat efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
c. Hati-hati pada penggunaan
konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya
menjadi perluasan dari subjek.
Contoh:
Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh
lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
2. Kehematan Kata
Karena
salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian
tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada
dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak
efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata
bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai
kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Contoh
Kata Jamak:
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena
kata para merujuk
pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang
lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak
tersebut.
Contoh
Kata Sinonim:
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ketidakefektifan terjadi karena
kata masuk dan
frasa ke dalam sama-sama
menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan
kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan
kata masuk—sehingga
menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan
kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.
3. Kesejajaran
Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal
imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat
itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten.
Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan
di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului
predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja
meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar
pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan
kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan,
ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Kelogisan
Kalimat
Ciri-ciri
kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang
kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada
kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk
akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat
tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
Latihan :
Buatlah 5 contoh kalimat efektif !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar