Selasa, 21 April 2020

Rabu, 22 April 2020

MATERI AJAR KELAS 6


1. Kerjakan latihan Soal IPA dan SBdP dengan mengklik Link yang terdapat di bawah

2. Ikuti langkah-langkah dengan mengisi: nama, nomor absen dan, pilih kelas lalu klik kata berikutnya.

3. Pilihlah jawaban yang sesuai pertanyaan dengan mengklik bulatan yang ada di depan pilihan jawaban.

4. Setelah selesai mengerjakan soal, periksa kembali hasil kerja kemudian, klik kata kirim pada bagian bawah soal terakhir.

5. Pada tampilan layar berikutnya klik kata lihat skor, lalu Screenshot/foto layar yang terdapat perolehan skor dan, kirimkan melalui WA guru kelas.


LINK Latihan Soal USBN IPA

LINK Latihan Soal SBdP

Senin, 20 April 2020

Selasa, 21 April 2020

Sejarah Hari Kartini yang Menginspirasi Perempuan Indonesia

yqkfdjwhxekxn9dsbmqt.jpg
Raden Ajeng Kartini atau R. A. Kartini adalah satu dari sederet pahlawan perempuan nasional yang meninggalkan jasa besar untuk Negeri. Ia dikenal sebagai tokoh utama emansipasi wanita di Indonesia.
Mengalami banyak rintangan tidak membuat Kartini berhenti berjuang untuk kesetaraan antara perempuan dan laki-laki kala itu. Kartini membuktikan peran perempuan Indonesia tidak kalah penting dari kaum lelaki.
Lalu, bagaimana latar belakang lahirnya Hari Kartini? Simak ulasan tentang sosok Kartini dan perjuangannya berikut ini.

Keluarga R. A. Kartini

it9vqzaxa5n6uofvkeeb.jpg
Keluarga R.A Kartini.
Lahir dari keluarga bangsawan, ia gunakan kesempatan itu untuk memajukan perempuan pribumi Jawa. Ia meninggal pada usia 25 tahun dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Kartini. 

Raden Adjeng Kartini atau lebih sering dikenal dengan nama R. A. Kartini merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita pribumi kala itu.

Wanita yang lahir di Jepara, 21 April 1879 ini berasal dari keluarga priyayi atau bangsawan Jawa. Ia putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah. Sang ibu merupakan istri pertama namun bukan yang utama.

Kala itu, sang ayah merupakan seorang Wedana (kepala wilayah administrasi kepemerintahan di antara kabupaten dan kecamatan). Ada kebijakan dari pemerintah Belanda, jika ingin menjadi bupati, maka ayah Kartini harus menikah dengan keturunan priyayi juga.

Sementara M. A. Ngasirah hanyalah orang biasa. Ibunya Kartini itu merupakan anak dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, yang merupakan guru agama di Telukawur, Jepara. Sedangkan sang ayah masih berada di garis keturunan Hamengkubuwono VI.

Karena situasi keluarga yang seperti itu, ayah Kartini pun memutuskan untuk menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan yang merupakan keturunan langsung dari Raja Madura. Kartini merupakan anak ke-5 dari 11 bersaudara yang terdiri dari saudara kandung dan saudara tirinya. 

Kartini kecil berbeda dengan anak-anak perempuan di kampungnya. Ia mendapatkan kesempatan sekolah bagus. Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usianya 12 tahun. Setelah itu, ia dipingit di rumah. Karena pada masa itu ada tradisi wanita Jawa harus tinggal di rumah dan dipingit.

Selama sekolah di ELS, Kartini belajar Bahasa Belanda. Karena bisa berbahasa Belanda tersebut, di rumah pun Kartini tetap belajar dan berkirim surat kepada teman-teman korespondensi dari Belanda salah satunya Rosa Abendanon dan Estelle "Stella" Zeehandelaar. Bahkan, beberapa kali tulisan Kartini dimuat dalam majalah De Hollandsche Lelie.

Dari berbagai buku, majalah, dan surat kabar Eropa, Kartini mulai tertarik dengan cara berpikir wanita-wanita Eropa yang lebih bebas dan maju ketimbang wanita-wanita pribumi kala itu. Dari sanalah timbul keinginannya untuk memajukan para perempuan pribumi yang dinilai masih memiliki tingkat sosial yang rendah.

Karena kondisinya dipingit, tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan Kartini di luar rumah.  Namun, bukan berarti dia berdiam diri. Aktivitas surat-menyurat Kartini menjadi senjata perjuangannya. Surat-surat yang ditulisnya lebih banyak berisi keluhan-keluhan tentang kehidupan wanita pribumi khususnya Jawa yang sulit untuk maju. 

Salah satunya seperti kebiasaan wanita harus dipingit, tidak bebas menuntut ilmu, dan juga adat yang mengekang kebebasan perempuan. Kartini menginginkan emansipasi, seorang perempuan harus memperoleh kebebasan dan kesetaraan baik dalam kehidupan maupun di mata hukum.

Kartini juga mengungkit isu agama seperti poligami dan alasan mengapa kitab suci harus dihapal dan dibaca tapi tidak perlu dipahami. Bahkan, ada kutipan dari Kartini yang berkata, “Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu.”

Daya nalar Kartini makin matang. Ketika ia menginjak usia 20 tahun, Kartini membaca buku-buku karya Louis Coperus (De Stille Kraacht), Van Eeden, Augusta de Witt, Multatuli (Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta) serta berbagai roman-roman beraliran feminis. Semuanya menggunakan bahasa Belanda.

Tinggal di Jepara membuat Kartini merasa tidak begitu berkembang. Dengan fasilitas yang dimiliki keluarga, ia pun ingin melanjutkan sekolah ke Jakarta atau ke Belanda. Tapi orangtuanya tidak mengizinkannnya meskipun tidak melarangnya untuk menjadi seorang guru.

Kartini pun mengurungkan niatnya dan tetap menjalani hidupnya di Jepara. Pada usia 24 tahun, ia diminta orangtuanya untuk menikah. Kartini menyetujui dan menikah dengan K. R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, 12 November 1903. Suaminya adalah Bupati Rembang yang telah memiliki 3 istri.

Meski sudah menjadi istri, Kartini tetap bersemangat ingin menjadi guru dan mendirikan sekolah. Keinginan Kartini disambut baik suaminya. Kartini memperoleh kebebasan dan didukung untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang.

Setahun menikah, Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904. Namun, empat hari setelah melahirkan, ajal menjemputnya. Kartini meninggal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Meski sudah meninggal, perjuangan Kartini lewat surat-suratnya memiliki arti penting bagi kedudukan wanita Indonesia. Salah satunya, buku "“Habis Gelap Terbitlah Terang".

Berkat jasanya, R. A. Kartini ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada era pemerintahan Soekarno dengan dasar hukum Keppres No.108 Tahun 1964 yang ditetapkan pada 2 Mei 1964 dan menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. (AC/DN)

KELUARGA
Orang Tua       : Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat                                             M.A. Ngasirah
Pasangan        : K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat
Anak                : Soesalit Djojoadhiningrat

PENDIDIKAN
ELS (Europese Lagere School)

Minggu, 19 April 2020

Snin, 20 April 2020

Latihan Soal Materi  Bahasa Indonesia
   
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 6


1.     Kerjakan Latihan Soal Bahasa Indonesia dengan mengklik gambar di bawah.

2.     Ikuti langkah-langkah dengan mengisi: namanomor absen dan, pilih kelas lalu klik kata berikutnya.

3.     Pilihlah jawaban yang sesuai pertanyaan  dengan  mengklik bulatan yang ada di depan pilihan jawaban.

4.     Setelah selesai mengerjakan soal, periksa kembali hasil kerja kemudian, klik kata kirim pada bagian bawah soal terakhir.

5.     Pada tampilan layar berikutnya klik kata lihat skorlalu Screenshot/foto layar yang terdapat perolehan skor dan, kirimkan melalui W A guru kelas.


https://forms.gle/yMQYTKFDgX3tAHoB9

Kamis, 16 April 2020

Jumat, 17 April 2020

BAHASA INDONESIA

DOGENG


Cerita Rakyat Lampung : Kisah Ratu Melinting dan Ratu Darah Putih


Foto: Ilustrasi.
Iklan Google
Ratu Dipugung atau Ratu Galuh mempunyai dua orang anak laki-laki. Anak pertema bernama Seginder Alam dang yang kedua bernama Gayung Gerunggung. Seginder Alam mempunyai seorang anak gadis yang bernama Putri Sinar Kaca, sedangkan Gayung Gerunggung juga mempunai seorang anak gadis yang bernama Putri Sinar Alam.
Kala itu datanglah Sultan Banten ke Lampung, ia melihat cahaya terang yang memenacar dari bumi ke langit. Sultan mendapat firasat bahwa di Pugung ada seorang putri yang dapat mengakibatkan hal baik jika menikah dengannya. Ratu Dipugung menunjukkan cucunya yaitu putri Seginder Alam yang tak lain adalah Putri Sinar Kaca. Dan kemudian Sultan pun menikahi Putri Sinar Kaca.
Beberapa lama setelah Sultan menikahi Putri Sinar Kaca, Sultan memutuskan untuk kembali sementara ke Banten tanpa Putri Sinar Kaca. Belum lama Sultan berada di Banten, ia melihat kembali cahaya terang yang memenacar dari bumi ke langit seperti yang ia lihat sebelum menikahi Putri Sinar Kaca. Sang Sultan berkata dalam hatinya, “Jika demikian, tentu putri itu masih ada di Pugung (Lampung). Putri yang kunikahi ternyata bukanlah yang terlihat sinarnya itu.” Oleh sebab itu, Sultan memutuskan untuk kembali ke Lampung, tujuannya bukan untuk menemui istrinya “Putri Sinar Kaca” tetapi akan mencari dan menikahi sesegera mungkin Putri yang terlihat sinarnya tadi.
Setelah tiba di Pugung, ia terus berkata pada kakeknya yaitu Ratu Dipugung, bahwasanya yang dinikahinya itu bukanlah putri yang terlihat di dalam sinar yang dilihatnya. Ratu Dipugung lalu menunjukkan cucunya yang lain, putri Gayung Gerunggung yaitu Putri Sinar Alam. Akhirnya Sultan pun menikahinya. Beberapa lama setelah Sultan menikahi Putri Sinar Alam, Sultan memutuskan untuk kembali lagi sementara ke Banten tanpa Putri Sinar Alam.
Beberapa lama sang Sultan berada di Banten, Putri Sinar Kaca melahirkan seorang putra yang diberi nama Kejalo Bidin. Dan kemudian Putri Sinar Alam pun melahirkan seorang putra yang bernama Kejalo Ratu. Kejalo Bidin dan Kejali Ratu tumbuh dan besar di Pugung Lampung. Saat mereka berdua bermain di halamn rumah mereka, mereka melihat tiga ekor burung perkutut yang hinggap di pelepah pohon kelapa, mereka memandang ketiga ekor burung perkutut tersebut dan berlari kepada ibu mereka untuk bertanya:
”Mengapa burung perkutut itu ada tiga ekor, biasanya hanya ada sepasang burung perkutut? Tanya Kejalo Bidin (anak Putri Sinar Kaca). Putri Sinar Kaca pun menjawab ”Yang di sebelah kiri adalah induknya, di tengah adalah anaknya, dan di sebelah kanan adalah anaknya”. Kejalo Bidin pun kembali melontarkan kata-kata ”berarti kami pun mempunyai seorang ayah pula, siapa ayah kami Ibu??”
Putri Sinar Kaca pun tidak berkenan menjelaskan kepada keduanya. Dengan bersikeras mereka berdua selalu memaksa Putri Sinar Kaca untuk menjelaskan kepada mereka yang akhirnya Putri Sinar Kaca pun menceritakan kepada mereka berdua bahwa ayah mereka adalah sama yaitu Sultan Banten.
Setelah mereka tumbuh dewasa, mereka berdua pun memutuskan pergi ke Banten untuk menemui ayah mereka yaitu Sultan Banten. Tiba mereka di Banten dan bertemu Sultan Banten, Sultan Banten pun tidak langsung percaya pada pernyataan mereka berdua, dan sang Sultan memutuskan untuk menoreh pedangnya di dahi kedua bersaudara tersebut, jika darah putih yang keluar dari dahi mereka maka benar mereka berdua adalah putranya.
Sang Sultan pun mencabut pedangnya dan menorehkannya ke dahi kedua bersaudara itu. Ternyata darah putih bercampur kemerahan keluar dari dahi Kejalo Bidin, sedangkan darah putih keluar dari dahi Kejalo Ratu. Sang Sultan pun langsung percaya dan yakin bahwa mereka berdua adalah putra kandungnya.
Sultan pun memberikan gelar kepada kedua putra kandungnya. Kejalo Bidin diberi gelar ”MINAK KEJALO BIDIN”, sedangkan Kejalo Ratu diberi gelar ”MINAK KEJALO RATU DARAHPUTIH”.
Mereka berdualah yang menjadi cikal bakal kebuaian Melinting dan kebuaian Ratu Darahputih. Minak Kejalo Bidin di Melinting dan Minak Kejalo Ratu Darahputih di Kalianda.
Setelah bertahun-tahun sejak peristiwa itu, Ratu Dipugung meminta dua orang ini mendirikan keratuan baru di dalam keratuan Ratu Dipugung. Minak Kejalo Bidin diminta mendirikan keratuan di Melinting (Labuhanmaringgai) dan Minak Kejalo Ratu Darahputih di Kalianda. Keturunan Ratu Darahputih di Kalianda diantaranya adalah Raden Intan yang menjadi pahlawan nasional asal Lampung (Perkiraannya Raden Intan keturunan yang ketujuh dari Minak Kejalo Ratu Darahputih). (histori.id)

Rabu, 15 April 2020

Kamis, 16 April 2020

MATERI AJAR KELAS 6

Kamis, 16 April 2020

Tugas Latihan Soal IPS Kelas 6

1. Kerjakan latihan Soal dengan mengklik tautan/link di bawah.


2. Ikuti langkah-langkah dengan mengisi: nama, nomor absen dan, kelas lalu klik kata berikutnya.

3. Pilihlah jawaban yang sesuai pertanyaan dengan mengklik bulatan yang ada di depan pilihan jawaban.

4. Setelah selesai mengerjakan soal, periksa kembali hasil kerja kemudian, klik kata kirim pada bagian bawah soal terakhir.

5. Pada tampilan layar berikutnya klik kata lihat skor, lalu Screenshot/foto layar yang terdapat perolehan skor dan, kirimkan melalui WA guru kelas.

LINK LATIHAN SOAL IPS

Senin, 13 April 2020

Selasa, 14 April 2020

Hari/Tanggal : Selasa 14 April 2020
Mata Pelajaran : PKN


Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan masyarakat, dan dengan
lingkungannya.
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atau perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Pengamalan Sila Pancasila:
1)    Sila Pertama
Ketuhanan yang Maha Esa
Lambang: Bintang
Contoh:
·         Me nghormati orang yang berbeda agama
·         Menjalankan kewajiban umat beragama
·         Tidak mengganggu/mencela umat beragama lain
·         Menjaga kerukunan antar umat beragama.

2)    Sila Kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradap
Lambang: Rantai
Contoh:
·         Menghomati hak asasi manusia
·         Tidak membeda-bedakan teman
·         Mengembangkan sikap peduli dan gotong royong

3)    Sila Ketiga
Persatuan Indonesia
Lambang: Pohon beringin
Contoh:
·         Cinta tanah air
·         Mengutamakan persatuan
·         Rela berkorban demi kepentingan bangsa

4)    Sila Keempat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Lambang: Kepala banteng
Contoh:
·         Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah
·         Tidak memaksakan pendapat/kehendak
·         Menghormati pendapat orang lain
·         Melaksanakan dan mentaati hasil musyawarah
·         Mengutamakan semangat kekeluargaan
·         Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi

5)    Sila Kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Lambang: Padi dan kapas
Contoh:
·         Bersikap adil terhadap sesama
·         Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
·         Suka bekerja keras
·         Menghargai hasil karya orang lain
·         Suka menolong
·         Menghormati hak orang lain

Kerjakan latihan soal dibawah ini klik link dibawah ini :
https://forms.gle/CirGeAXihhvKfigt7

Kamis, 09 April 2020

Senin, 13 April 2020

Latihan  PPKn



1. Pada saat Dewi akan mengerjakan PR, tiba-tiba saja acaraTV kesayangannya dimulai. Perilaku disiplin yang dapatditunjukkan Dewi adalah . . . .



A. menyaksikan acara TV terlebih dahulu, baru baru mengerjkan PR

B. meminjam PR yang dikerjakan teman keesokan harinya

C. tetap mengerjakan PR meskipun acara TV kesayangannya dimulai



D. mengerjakan PR sambil menyaksikan acara TV kesayangannya
2. Indonesia pernah menjadi penengah konflik antara pemerintah Filipina dan Suku Moro. Hal ini menunjukkan salah satu sifat politik luar negeri Indonesia yaitu . . . .



A. tidak memihak

B. aktif

C. terbuka



D. bebas
3. Menurut Undang-undang No. 12 Tahun 2003, lembaga yangdiberi kewenangan untuk menyelenggarakan pemilihanumum adalah . . . .



A. Komisi Pemilihan Umum

B. Departemen Dalam Negeri

C. Panitia Pemilihan Umum



D. Bawaslu
4. Mengirimkan pasukan untuk misi perdamaian diberbagai negara konflik di dunia merupakan bagian dari . . . .



A. asas PBB

B. fungsi PBB

C. tujuan PBB



D. peranan PBB
5. Lembaga-lembaga negara yang berada di wilayah Kecamatanantara lain . . . .



A. Koramil, Kodim, Kodam

B. Polres, Kodim, KUA

C. Polres, Polsek, Polda



D. Polsek, Koramil, KUA
6. Salah satu perilaku antikorupsi di sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk . . . .



A. mengerjakan soal ulangan dengan kemampuan sendiri

B. membantu membersihkan sampah di lapangan

C. membeli dagangan siswa lain



D. pulang sekolah lebih cepat dari jam pulang yang ditentukan
7. Salah satu tujuan dibentuknya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah . . . .

A. agar tercipta ketenteraman dan ketertiban umum


B. agar masyarakat dapat mengadukan undang-undang yang tidak adil

C. agar uang negara digunakan untuk kepentingan rakyat



D. agar lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif saling bekerja sama
8. Kerja sama di bawah ini yang merupakan contoh kerjasama secara bilateral adalah . . . .



A. negara-negara ASEAN menyumbang korban gempa bumi di Indonesia

B. kerjasama pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia

C. Indonesia menjadi anggota ASEAN



D. PBB mengirimkan pasukan perdamaian ke wilayah yang sedang konflik
9. Dalam upaya perumusan dasar negara, tokoh yang mengubah/merevisi butir pertama Piagam Jakarta yang berisi kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa adalah . . . .



A. Mohammad Hatta

B. Prof. Soepomo

C. Mr. Muhammad Yamin



D. Soekarno
10. Berdasarkan gambar di bawah ini, tokoh yang menyampaikan rumusan dasar negara secara lisan dan tulisan ditunjukkan oleh nomor . . . .
Gambar Tanpa Teks



A. (1)

B. (2)

C. (3)
D. (4)

Kamis, 16 Mei 2024

    Assalamu'alaikum wr wb... Apa kabar anak-anak bu guru di rumah ? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’af...