Kamis, 24 Oktober 2019

TEMA 4 ST 2 PB 6

BAHASA INDONESIA

Mencintai tanah air adalah merupakan kewajiban setiap warga negara. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan rasa cinta kepada tanah air. Salah satunya adalah bangga menggunakan produk dalam negeri. Dengan menggunakan produk dalam negeri, kita sudah turut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Apakah kamu sudah menggunakan produk dalam negeri?

Ayo Berdiskusi
Lakukan dialog berikut bersama seorang teman.
Edo adalah putra seorang pengusaha ternama di daerahnya. Kedua orang tua Edo memiliki usaha industri makanan ringan. Mereka dikenal sebagai keluarga kaya yang sangat mampu untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang mereka inginkan. Pada suatu hari, Edo bersama seorang temannya berada di sebuah pusat perbelanjaan.
Produk Indonesia
Beni:Edo, kenapa kau pilih sepatu itu? Sepatu yang ini sepertimya lebih baik. Ini bikinan Singapura lho!
Edo:Aku pilih ini saja. Sepatu ini bikinan Cibaduyut, kualitasnya tidak kalah dengan sepatu bikinan luar negeri. Sepatu Cibaduyut juga sudah diekspor ke luar negeri.
Beni:Oya? Memangnya kau tidak malu memakai produk dalam negeri?
Edo:Lho, kenapa harus malu? Justru jika kita membeli produk negeri sendiri, itu artinya kita telah membantu negara kita. Uang kita akan tetap beredar di negeri sendiri, selain itu juga akan membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.
Beni:Ooh begitu ya…
Edo:Iya, Beni, karena itu aku selalu memilih untuk membeli produk Indonesia.
Beni:Ya deh, aku juga ingin membantu rakyat Indonesia supaya menjadi lebih sejahtera, aku akan selalu membeli produk-produk Indonesia.

Diskusikan bersama teman pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimana karakter Edo dan Beni?
Karakter Edo dan Beni adalah baik dan rendah hati, karena mereka mencintai hasil karya negeri sendiri. Meski Edo anak pengusaha, mereka tetap membeli produk-produk Indonesia.
2. Apa alasan Beni memilih sepatu produk luar negeri?
Beni beralasan bahwa sepatu produk luar negeri sepertinya memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Apakah sikap Beni tersebut benar? Berikan alasannya!
Sikap Beni dengan memilih sepatu bikinan Singapura tidak benar, karena sebagai orang Indonesia kita harus mencintai produk Indonesia yang sebenarnya memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk luar negeri.
4. Mengapa Edo memilih produk Indonesia?
Edo memilih produk Indonesia karena kualitasnya tidak kalah dengan produk bikinan luar negeri. Selain itu menggunkan produk dalam negeri merupakan salah satu bentuk cinta tanah air.
5. Apakah sikap Edo tersebut benar? Jelaskan tentang dampak dari mencintai produk Indonesia disertai contoh!
Sikap Edo memilih produk Indonesia sudah benar, karena dengan membeli produk negeri sendiri, itu artinya kita telah membantu negara kita. Uang kita akan tetap beredar di negeri sendiri, selain itu juga akan membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.
6. Apa saranmu terhadap Beni? Jelaskan manfaat dari “Cita Produk-Produk Indonesia” bagi bangsa Indonesia!
Sebaiknya Beni lebih memilih produk dalam negeri, karena dengan memilih atau “Cinta Produk-Produk Indonesia” Beni sudah ikut membantu perekonomian negara. Dengan demikian kita sudah turut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.

Bayangkan, bagaimana dampaknya pada perekonomian rakyat Indonesia, jika semua warga Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa, membeli barang-barang produk Indonesia? Hal paling sederhana yang bisa dilakukan untuk ikut membantu kesejahteraan rakyat Indonesia, adalah dengan selalu membeli barang produk Indonesia. Ajak semua anggota keluarga untuk juga melakukan hal yang sama.

Jika 250 juta warga selalu membeli produk bangsa sendiri, maka permintaan akan barang-barang tersebut akan sangat tinggi. Dampaknya adalah akan diperlukan banyak pegawai untuk meningkatkan produktivitas. Dengan demikian, akan membuka banyak lapangan pekerjaan sehingga akan mencegah pengangguran. Selain itu, rupiah Indonesia juga akan berputar di dalam negeri. Jika membeli produk luar, maka rupiah Indonesia di dalam negeri akan berkurang. Karena, semakin banyak perputaran uang terjadi di dalam negeri di semua lapisan masyarakat, maka kesejahteraan perekonomian rakyat juga akan meningkat.

Mencintai tanah air adalah merupakan kewajiban setiap warga negara. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan rasa cinta kepada tanah air. Salah satunya adalah bangga menggunakan produk dalam negeri. Dengan menggunakan produk dalam negeri, kita sudah turut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Apakah kamu sudah menggunakan produk dalam negeri? Dan di era globalisasi sekarang ini, dengan mempraktikkan sikap hidup hemat listrik juga merupakan wujud
dari cinta tanah air. Mengapa kita harus hemat listrik?
Mengapa Harus Hemat Listrik?
Hampir semua kegiatan manusia di era globalisasi ini butuhkan energi listrik, mulai dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, pertokoan, pabrik/industri, bahkan aktivitas pribadi pun memerlukan tenaga listrik. Tanpa listrik kita gak bisa bayangin gimana jadinya hidup ini. Namun, dibalik manfaatnya, energi listrik ternyata juga memiliki dampak negatif bagi kehidupan di Bumi jika kita menggunakannya secara berlebihan.

Dampak dari pemborosan energi sebenarnya sudah kita rasakan dengan meningkatnya suhu Bumi, atau yang biasa disebut sebagai pemanasan global. Meningkatnya suhu Bumi antara lain gara-gara gas buangan dari produk elektronik seperti AC dan kulkas, serta gas hasil pembakaran dari kendaraan bermotor. Kondisi tersebut diperparah dengan semakin berkurangnya lahan hijau yang berfungsi sebagai pencuci udara kotor tersebut. Pemanasan global bikin cuaca tidak teratur, musim panas yang panjang banget hingga berakibat kekeringan di mana-mana. Kemudian mencairnya pegunungan es di belahan bumi utara dan selatan yang akan tenggelamkan sebagian besar daratan. Kalohal ini terus terjadi, maka manusia bakal terancam habitatnya gara-gara pemanasan global.

Buat menghindari pemanasan global, maka salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan sikap hidup hemat listrik. Contoh gampangnya yang bisa kita lakukan adalah:
  1. Pilih peralatan hemat energi, kayak mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi.
  2. Pahami lingkungan sekitar kita. Jika menjadi orang terakhir di ruangan, pastikan kalo udah matiin semua peralatan listrik yang gak dipakai (lampu, kipas angin, tape, tv, dll.) sebelum meninggalkan ruangan.
Dengan melakukan hal tersebut berarti kita telah menyelamatkan bumi kita secara nyata. Kita bisa bayangkan berapa besar energi listrik yang kita hemat dengan melakukan gerakan hemat energi.

Perhatikan kata-kata bercetak tebal dan miring pada teks tersebut.
Tuliskan kosakata nonbaku tersebut dalam tabel berikut dan carilah padanan kata bakunya.
Buatlah kalimat menggunakan kosakata baku tersebut, dengan memerhatikan pemakaian kalimat efektif.
Kata Non BakuKata BakuKalimat Efektif
Gak bisa bayangin gimana jadinyaTidak bisa membayangkan bagaimana jadinyaTanpa listrik kita tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya.
Gara-garaKarenaMeningkatnya suhu Bumi antara lain disebabkan karena gas buangan dari produk elektronik.
BikinBuatPemanasan global membuat cuaca tidak teratur.
TenggelamkanMeneggelamkanMencairnya pegunungan es di belahan bumi utara dan selatan yang akan menenggelamkan sebagian besar daratan.
KaloKalauKalau pemanasan global terus terjadi, manusia akan terancam habitatnya.
BakalAkanAku berjanji akan selalu menjaga lingkungan
BuatUntukUntuk menghindari pemanasan global, kita harus menjaga lingkungan
GampangnyaMudahnyaContoh mudahnya yang bisa kita lakukan untuk menghemat energi adalah menggunakan lampu hemat energi
KayakSepertiPilih peralatan hemat energi, seperti mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi.
Kalo udahJika sudahJika sudah digunakan, matikan peralatan litrik untuk menghemat energi.
MatiinDimatikanUntuk menghemat energi, pastikan lampu penerangan dimatikan saat siang hari.
Gak dipakaiTidak dipakaiSalah satu cara menghemat listrik adalah mematikan peralatan listrik yang tidak dipakai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 16 Mei 2024

    Assalamu'alaikum wr wb... Apa kabar anak-anak bu guru di rumah ? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’af...