RINGKASAN
MATERI PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal : Senin, 5 agust 2019
Tema 1 :
Selamatkan Makhluk Hidup
Sub Tema 3 :
Ayo selamatkan hewan dan tumbuhan
Pembelajaran :
5 (lima)
Muatan PB :
IPS , SBDP
I P S
FLORA DAN FAUNA ENDEMIK NEGARA – NEGARA DI
ASIA TENGGARA
Kondisi geografis yang beragam jeja
mempengaruhi keragaman flora dan fauna di Asia Tenggara.
Flora adalah berbagai jenis tumbuhan yang
tumbuh disuatu wilayah.
Fauna adalah berbagai jenis hewan yang hidup
di suatu wilayah tertentu.
Setiap Negara memilikin flora dan fauna
endemic.
Flora dan fauna endemic adalah : suatu jenis
tumbuhan atau hewan khas suatu wilayah yang jarang ditemukan di wilayah lain.
1. Indonesia
Hut
Flora dan Fauna : Hutan hujan tropis kita merupakan salah satu paru-paru
dunia. Fauna Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali bercorak Asia.Diantaranya
harimau, badak, orang utan, gajah, dan macan tutul. Fauna Sulawesi,
NusaTenggara, dan Maluku bercorak peralihan. Banyak spesies endemik hidup
di sini, yaitu spesiesyang tidak ada di tempat lain. Diantaranya anoa,
tapir, komodo, dan maleo. Fauna Papuabertipe Australia. Diantaranya hewan
berkantung dan 600 spesies burung. flora yang ada menjadikan tanaman
indonesia sangat berlimpah pada spesies kayu. Keluarga dpterocarp sangat
terkenal di dunia sebagai sumber utama kayu (meranti) sebagaimana resin dan
sayuran gemuk, tengkawang atau kacang illipe. Ramin, jenis kayu berharga untuk
perabotan, termasuk dari spesies ganystylus, sementara kayu sandal, eboni, ulin
dan kayu palembang diambil langsung dari hutan. Selain itu, Indonesia juga
dikenal akan kayu jati, sebuah produk dari hutan buatan di jawa. kekayaan flora
Indonesia mengandung banyak tumbuhan tropis yang unik, contohnya rafflesia
arnoldi, yang hanya ditemukan di beberapa tempat di Sumatera. Di dataran yang
lebih tinggi, ditemukan hutan elfin atau lumut dan tumbuh-tumbuhan alpen.
2.
Myanmar
Flor
Flora dan Fauna : Para geografis Myanmar
dan iklim mencerminkan kejujuran yang
kaya tanaman dan spesies hewan. 50% dari
lahan ditutupi oleh berbagai jenis hutan,
seperti hutan tropis,subtropis dan beriklim sedang di
wilayah pegunungan utara, hutan pasang surut di wilayah barat
dan selatan pesisir dan hutan duri
di Myanmar pusat yang merupakan rumah bagi ribuan
tanaman, bunga, binatang, burung dan spesies kupu-kupu. Jati tumbuh
di atas 3000 m dan merupakan salah satu
produk Myanmar terkenal.
Sebuah kejujuran macam pohon buah-buahan dan spesies bunga disajikan di Myanmar.Bunga Myanmar yang eksotis dan beberapa bunga liar yang tidak tercatat belum. Lebih dari 25 000 spesies bunga termasuk 523 spesies anggrek dapat dilihat di Myanmar.
Di hutan Myanmar, harimau dan macan tutul dapat dilihat. Dan juga gajah, badak, kerbauliar dan babi hutan dapat ditemukan serta banyak spesies rusa dan kijang di hutan.
Gibbon, beberapa spesies monyet, flying fox, tapir dan kucing liar yang hidup di zona pusat juga. Beberapa reptil umum adalah buaya, ular, tokek dan kura-kura.
Ada 1069 jenis spesies burung seperti burung beo, burung merak, burung gagak, burung,burung pipit, elang, bangau, dll.300 spesies mamalia dan 300 spesies yang berbeda dari reptil di Myanmar.
Sebuah kejujuran macam pohon buah-buahan dan spesies bunga disajikan di Myanmar.Bunga Myanmar yang eksotis dan beberapa bunga liar yang tidak tercatat belum. Lebih dari 25 000 spesies bunga termasuk 523 spesies anggrek dapat dilihat di Myanmar.
Di hutan Myanmar, harimau dan macan tutul dapat dilihat. Dan juga gajah, badak, kerbauliar dan babi hutan dapat ditemukan serta banyak spesies rusa dan kijang di hutan.
Gibbon, beberapa spesies monyet, flying fox, tapir dan kucing liar yang hidup di zona pusat juga. Beberapa reptil umum adalah buaya, ular, tokek dan kura-kura.
Ada 1069 jenis spesies burung seperti burung beo, burung merak, burung gagak, burung,burung pipit, elang, bangau, dll.300 spesies mamalia dan 300 spesies yang berbeda dari reptil di Myanmar.
3.
Malaysia
Fl
Flora dan Fauna : Hutan lebat Kalimantan dan
Sumatra Malaysia memiliki sejarah yang sangat tua
yangtanggal punggung sampai jutaan tahun. Mereka di sini
bahkan sebelum munculnyaAmazon atau Kongo. Seiring
dengan hutan-hutan tropis, hutan bakau-lahan basah adalah
atraksi ditambahkan flora Malaysia. Rafflesia,
bunga terbesar di dunia ditemukan di hutan negara
ini. Selain dari yang satu ini juga akan mendapatkan
untuk melihat ikal seperti kamper, kayu hitam, kayu
cendana, kayu jati danbersama dengan sekitar 400 spesies dipterocarps tinggi
(kayu keras) dan semihardwoods; pohon ara. Ada
yang kira-kira 210spesies mamalia, 620 spesies
burung, 250 spesies reptil, dan 150 spesies katak yang
ditemukan di negara ini. Selain mereka satu juga dapat
melihat hewan seperti harimauIndocina, Tupai Pohon Brooke dan Malaya Tapir yang
tidak dapat ditemukan di tempat lain di planet
ini. Burung-burung seperti Brahminy layang-layang, kingfishers, burung
enggang, pittas, kakatao dan banyak lagi.
4.
Kamboja
Flor
Flora dan Fauna : Kamboja, yang tercakup dalam daerah
pegunungan dengan hutan-hutan perawan yang lebat, memiliki
berbagai macam tanaman dan kehidupan hewan. Ada sawit,
karet, kelapa, kapuk, mangga, pisang, dan
pohon jeruk, serta rumput yang tajam tinggi dari sabana.Burung,
termasuk bangau, burung, dan bebek liar,
dan mamalia seperti gajah, kerbau liar,macan
kumbang, dan beruang berlimpah di seluruh negeri. Ikan,
ular, dan serangga juga hadir dalam kelimpahan.
5.
Laos
Flor
Flora dan Fauna : Hampir dua pertiga dari Laos
adalah ditutupi oleh hutan
lebat. Hutan Laos selatanmerupakan perpanjangan
dari jenis Kampuchean vegetasi, sedangkan hutan dataran
tinggi di utara, terdiri dari padang
rumput diselingi dengan semak belukar, menyerupaiVietnam tengah. Bambu, liana, rotan,
dan telapak tangan ditemukan di seluruh Laos.
Berkeliaran di hutan macan kumbang dan sejumlah berkurang harimau, gajah, dan macan tutul. Gajah, sampai tahun 1975 digambarkan pada bendera nasional sebagai simbol tradisional royalti Laos, telah digunakan sepanjang sejarah sebagai binatang beban.Sebuah jenis lokal kerbau juga universal digunakan sebagaihewan konsep. Reptiltermasuk kobra, tokek, kraits, dan buaya Siam. Ada banyak jenis burung, ikan, dan serangga.
Berkeliaran di hutan macan kumbang dan sejumlah berkurang harimau, gajah, dan macan tutul. Gajah, sampai tahun 1975 digambarkan pada bendera nasional sebagai simbol tradisional royalti Laos, telah digunakan sepanjang sejarah sebagai binatang beban.Sebuah jenis lokal kerbau juga universal digunakan sebagaihewan konsep. Reptiltermasuk kobra, tokek, kraits, dan buaya Siam. Ada banyak jenis burung, ikan, dan serangga.
6. Thailand
Flor
Flora dan Fauna : Banyak bentuk-bentuk
khusus kehidupan tumbuhan dan hewan yang ditemukan. Lahan
hutan kayu keras dukungan (terutama kayu jati),
pinus, bambu, dan pohon pinang dan kelapa, di dataran
rendah pesisir, hutan bakau dan rotan berlimpah. Di
antara mamaliayang lebih
besar beruang, berang-berang, musang, gajah dan
kucing. Pendakian termasukhewan siamang dan banyak
spesies kera. Ada juga domba, kambing, kerbau, badakbercula satu, rusa, tapir,
sapi liar, babi liar, dan ular. Ada lebih
dari 600 spesies burungberkembang
biak. Buaya, kadal, dan kura-kura sangat
banyak. Ikan berlimpah di sungai dan perairan pesisir.
7. Singapura
Flor
Flora dan Fauna : Singapura pernah ditutupi
dengan hutan hujan dataran rendah tropis yang
lebat, denganhutan bakau yang melapisi pantai berlumpur
dan sungai pasang surut. Harimau, babi
hutan dan musang yang umum.
Sebagai penyelesaian tumbuh pada 1840 itu, hutan ditebang untuk menanam tanaman seperti pala, gamlier, cengkeh, lada dan kakao. Pada tahun 1877, pohon-pohon karet pertama berhasil ditanam. Banyak spesies tanaman endemik, termasuk lebih dari 50spesies mangrove-menghuni anggrek, berangsur-angsur menghilang dengan deforestasi.Efek pada satwa liar, terutama mamalia besar, lebih parah. Sebagai penyebaran kota,jenis burung lebih umum di daerah perkotaan menggantikan hutan dan spesies hutan.
Fauna catatan untuk Singapura mencakup sekitar 80 spesies mamalia, lebih dari 300spesies burung, sekitar 60 spesies ikan air tawar dan 110 spesies reptil dan amfibi,meskipun beberapa sudah
Sebagai penyelesaian tumbuh pada 1840 itu, hutan ditebang untuk menanam tanaman seperti pala, gamlier, cengkeh, lada dan kakao. Pada tahun 1877, pohon-pohon karet pertama berhasil ditanam. Banyak spesies tanaman endemik, termasuk lebih dari 50spesies mangrove-menghuni anggrek, berangsur-angsur menghilang dengan deforestasi.Efek pada satwa liar, terutama mamalia besar, lebih parah. Sebagai penyebaran kota,jenis burung lebih umum di daerah perkotaan menggantikan hutan dan spesies hutan.
Fauna catatan untuk Singapura mencakup sekitar 80 spesies mamalia, lebih dari 300spesies burung, sekitar 60 spesies ikan air tawar dan 110 spesies reptil dan amfibi,meskipun beberapa sudah
punah.
Lebih dari 180 spesies burung dan sekitar 300 spesies flora telah tercatat di SungeiBuloh Wetland Reserve, sebuah taman 87-hektar hutan bakau dan satwa liar di manalahan basah berkembang.
Lebih dari 180 spesies burung dan sekitar 300 spesies flora telah tercatat di SungeiBuloh Wetland Reserve, sebuah taman 87-hektar hutan bakau dan satwa liar di manalahan basah berkembang.
8. Vietnam
Flor
Flora dan Fauna : Vietnam adalah rumah bagi berbagai
jenis hewan dan tumbuhan. Iklim subtropis negarasangat
ideal untuk pertumbuhan tanaman. Flora dan
fauna Vietnam terdiri dari hewan dan tumbuhan yang tak
terhitung
banyaknya. Ada beberapa pohon hutan, lumut, tanaman
merambat, pakis dan
semak-semak. Daerah pegunungan hutan hujan fitur Tonkin tropisdengan
pohon-pohon pinus di ketinggian yang lebih
tinggi. Vegetasi Mangroove dan rumput tropis membentuk
bagian utama dari flora Vietnam.
Flora dan fauna Vietnam terdiri dari beragam spesies tanaman dan hewan. Hutan cemaratropis yang ditemukan di bagian selatan Vietnam dengan savana luas menuju barat daya.Flora Vietnam mencakup sejumlah tanaman seperti tebu, teh beras, dan kopi.
Vietnam termasuk fauna yang tak terhitung banyaknya hewan liar seperti ular, kerbau,berang-berang, harimau, macan kumbang, buaya dan berbagai jenis serangga. Hewan domestik juga sangat umum ditemukan di Vietnam. Ayam, anjing, bebek kerbau, dan babi yang banyak ditemukan. Karena kelimpahan air, hutan telah menjadi habitat yang ideal dari binatang liar.
Flora dan fauna Vietnam terdiri dari beragam spesies tanaman dan hewan. Hutan cemaratropis yang ditemukan di bagian selatan Vietnam dengan savana luas menuju barat daya.Flora Vietnam mencakup sejumlah tanaman seperti tebu, teh beras, dan kopi.
Vietnam termasuk fauna yang tak terhitung banyaknya hewan liar seperti ular, kerbau,berang-berang, harimau, macan kumbang, buaya dan berbagai jenis serangga. Hewan domestik juga sangat umum ditemukan di Vietnam. Ayam, anjing, bebek kerbau, dan babi yang banyak ditemukan. Karena kelimpahan air, hutan telah menjadi habitat yang ideal dari binatang liar.
9. Brunei Darussalam
Flor
Flora dan Fauna : Negara ini sebagian besar ditutupi
oleh Hutan Bakau dan rawa
gambut, kesehatan,vegetasi pegunungan, dan
hutan dipterocarpaceous. Hutan
hujan dan rawa yang dihuni oleh sejumlah
besar mamalia kecil, burung-burung tropis, reptil, dan
amfibi. Mamalia mencakup kerbau liar dan peliharaan,
beruang madu, rusa, dan monyet. Serangga yang
melimpah dan kadang-kadang berbahaya,
khususnya nyamuk malaria dan nyamuk menggigit.
10. Filipina
Flo
Flora dan Fauna : Filipina mendukung flora yang kaya dan
beragam dengan koneksi botani dekat dengan Indonesia dan
daratan Asia Tenggara. Hutan menutupi hampir satu-setengah
dari luas lahan dan biasanya tropis, dengan
keluarga dominan, Dipterocarpaceae, yang mewakili75% dari berdiri. Hutan juga
memiliki tanaman merambat, epifit, dan pendaki. Padang
rumput terbuka, berkisar sampai 2,4 m (8 kaki)
tingginya, menempati seperempat dariluas daratan, mereka adalah
buatan manusia, setelah slash-dan-bakar sistem pertanian,
dan paling
mengandung rumput savana tropis yang nonnutritious dan
sulit untuk memberantas. Flora yang
beragam mencakup 8.000 spesies tumbuhan
berbunga, 1.000jenis pakis, dan 800 spesies anggrek.
Mamalia umum termasuk babi liar, rusa, kerbau liar, monyet, kucing musang, dan tikusberbagai. Ada sekitar 196 spesies yang berkembang biak burung, di antara lebih banyakmenjadi megapoda (kalkun seperti unggas liar), tombol puyuh, unggas hutan, burung merak burung, merpati, merpati, burung beo, dan rangkong. Reptilia hidup 190 spesiesdiwakili oleh, ada buaya dan ular-ular besar termasuk beberapa varietas python dan kobra.
Mamalia umum termasuk babi liar, rusa, kerbau liar, monyet, kucing musang, dan tikusberbagai. Ada sekitar 196 spesies yang berkembang biak burung, di antara lebih banyakmenjadi megapoda (kalkun seperti unggas liar), tombol puyuh, unggas hutan, burung merak burung, merpati, merpati, burung beo, dan rangkong. Reptilia hidup 190 spesiesdiwakili oleh, ada buaya dan ular-ular besar termasuk beberapa varietas python dan kobra.
SBDP
Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Manfaat
Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide
atau gagasan perupa ke pada publik melalui media karya seninya. Melalui
kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran perupa yang diwakili oleh
karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan
Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian
karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat luas.” (http://www.galeri-nasional.or.id)
Penyelenggaraan pameran dalam
konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan di sekolah maupun di luar
sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi
pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler
maupun kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir
semester atau akhir tahun ajaran. Sedangkan konteks pameran dalam arti luas, di
masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai jenis karya seni rupa
untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.
Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran
Sebagai mahluk yang berakal dan berbudi, setiap pekerjaan yang kita lakukan seharusnya memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dalam penyelenggaraan pameran setidaknya dikenal beberapa tujuan, yaitu tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang berkaitan dengan pendidikan.
Sebuah kegiatan pameran yang diselenggarakan dalam lingkup terbatas (sekolah) maupun lingkup yang lebih luas (masyarakat) dapt diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan dana hasil penjualan tersebut digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam. Ada juga kegiatan pameran yang diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terkjual dengan keuntungan yang tinggi bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran tersebut. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya.
Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan kalian dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif. Berkaitan dengan organisasi penyelenggarannya, penyelenggaraan pameran di sekolah bermanfaat untuk melatih kerja kelompok (bekerja sama dengan orang lain), mempertebal pengalaman sosial, melatih untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri serta melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi dengan baik, kegiatan pameran juga bermanfaat membangkitkan motivasi kalian dalam berkarya seni. (Cahyono, 1994).
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Pameran seni rupa pada hakekatnya berfungsi untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton (Wartono, 1984).
Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996: 125) secara khusus menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di antaranya:
Sebagai mahluk yang berakal dan berbudi, setiap pekerjaan yang kita lakukan seharusnya memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dalam penyelenggaraan pameran setidaknya dikenal beberapa tujuan, yaitu tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang berkaitan dengan pendidikan.
Sebuah kegiatan pameran yang diselenggarakan dalam lingkup terbatas (sekolah) maupun lingkup yang lebih luas (masyarakat) dapt diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan dana hasil penjualan tersebut digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam. Ada juga kegiatan pameran yang diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terkjual dengan keuntungan yang tinggi bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran tersebut. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya.
Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan kalian dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif. Berkaitan dengan organisasi penyelenggarannya, penyelenggaraan pameran di sekolah bermanfaat untuk melatih kerja kelompok (bekerja sama dengan orang lain), mempertebal pengalaman sosial, melatih untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri serta melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi dengan baik, kegiatan pameran juga bermanfaat membangkitkan motivasi kalian dalam berkarya seni. (Cahyono, 1994).
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Pameran seni rupa pada hakekatnya berfungsi untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton (Wartono, 1984).
Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996: 125) secara khusus menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di antaranya:
1. Meningkatkan
apresiasi seni;
2. Membangkitkan
motivasi berkerya seni;
3. Penyegaran
dari kejenuhan belajar di kelas;
4. Berkarya
visual lewat karya seni dan
5. Belajar
berorganisasi.
Merencanakan Pameran
Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pelajari tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.
1. Menentukan Tujuan
Langkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan dulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan.
2. Menentukan Tema Pameran
Tema pameran ditentukan setelah tujuan pameran dirumuskan. Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran.
3. Menyusun Kepanitiaan
Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan lancar perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan seksi-seksi.
Penyelenggaraan pameran seni rupa sekolah akan berjalan lancar bila ada pembagian tugas kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan agar masing-masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat, berikut ini pembagian tugas kepanitiaan dalam pemaran seni rupa.
• Ketua
Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran. Ketua diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul sejak perencanaan hingga pelaksanaan pameran. Seorang ketua seyogianya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat sabar dan bijaksanapenuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah menjadi garapannya. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, yang mendukung kegiatan pameran.
• Wakil Ketua
Tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti (melaksanakan) tugas ketua, apabila ketua berhalangan. Sebagai seorang wakil ketua, ia harus memiliki sikap tegas, jujur, sabar, serta memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan.
• Sekretaris
Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi di antaranya menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat pemberitahuan kepada kepala sekolah, orang tua, kepada Ka Dinas Pendidikan setempat, apabila pergelaran tersebut akan dilangsungkan di sekolah. Sedangkan apabila pameran tersebut akan diselenggarakan di luar sekolah, perlu ada surat izin dan dan pemberitahuan kepada instansi pemerintah yang berwewenang.
Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selian itu, bersama ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran berlangsung.
• Bendahara
Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran. Bendahara harus juga dapat menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dan pengelolaan keuangan selama pameran berlangsung. Untuk itu bendahara memang harus betul-betul mereka yang memiliki sikap yang jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa tanggung jawab terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya.
Selain susunan panitia inti di atas, seksi-seksi pun dibentuk sebagai penunjang pelaksanaan pameran, di antaranya:
• Seksi Kesekretariatan
Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat-menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai.
• Seksi Usaha
Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbsngan dari berbagai pihak, untuk menutupi biaya pameran. Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari iuran peserta pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan dari donatur atau para simpatisan terhadap diselenggarakannya pameran, baik berupa uang atau barang yang sangat diperlukan dalam penyelenggraan kegiatan tersebut.
• Seksi Publikasi dan Dokumentasi
Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum melalui berbagai media, seperti dengan surat-surat pemberitahuan, spanduk kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog, undangan, dan sebagainya. Apabila dalam masalah pemberitahun tersebut ternyata memerlukan surat-surat izin dapat berhubungan dengan sekertaris penyelenggaraan pameran. Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran, dengan jalan mengumpulkan hasil pemotretan tentang kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir), dokumentasi pameran ini sangat penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa mendatang.
• Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang
Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran bertugas mengatur tata ruang pameran. Seksi ini selain bertugas untuk menghias ruang pameran juga bertugas mengatur denah dan penempatan karya yang dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pelajari tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.
1. Menentukan Tujuan
Langkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan dulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan.
2. Menentukan Tema Pameran
Tema pameran ditentukan setelah tujuan pameran dirumuskan. Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran.
3. Menyusun Kepanitiaan
Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan lancar perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan seksi-seksi.
Penyelenggaraan pameran seni rupa sekolah akan berjalan lancar bila ada pembagian tugas kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan agar masing-masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat, berikut ini pembagian tugas kepanitiaan dalam pemaran seni rupa.
• Ketua
Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran. Ketua diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul sejak perencanaan hingga pelaksanaan pameran. Seorang ketua seyogianya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat sabar dan bijaksanapenuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah menjadi garapannya. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, yang mendukung kegiatan pameran.
• Wakil Ketua
Tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti (melaksanakan) tugas ketua, apabila ketua berhalangan. Sebagai seorang wakil ketua, ia harus memiliki sikap tegas, jujur, sabar, serta memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan.
• Sekretaris
Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi di antaranya menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat pemberitahuan kepada kepala sekolah, orang tua, kepada Ka Dinas Pendidikan setempat, apabila pergelaran tersebut akan dilangsungkan di sekolah. Sedangkan apabila pameran tersebut akan diselenggarakan di luar sekolah, perlu ada surat izin dan dan pemberitahuan kepada instansi pemerintah yang berwewenang.
Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selian itu, bersama ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran berlangsung.
• Bendahara
Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran. Bendahara harus juga dapat menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dan pengelolaan keuangan selama pameran berlangsung. Untuk itu bendahara memang harus betul-betul mereka yang memiliki sikap yang jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa tanggung jawab terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya.
Selain susunan panitia inti di atas, seksi-seksi pun dibentuk sebagai penunjang pelaksanaan pameran, di antaranya:
• Seksi Kesekretariatan
Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat-menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai.
• Seksi Usaha
Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbsngan dari berbagai pihak, untuk menutupi biaya pameran. Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari iuran peserta pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan dari donatur atau para simpatisan terhadap diselenggarakannya pameran, baik berupa uang atau barang yang sangat diperlukan dalam penyelenggraan kegiatan tersebut.
• Seksi Publikasi dan Dokumentasi
Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum melalui berbagai media, seperti dengan surat-surat pemberitahuan, spanduk kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog, undangan, dan sebagainya. Apabila dalam masalah pemberitahun tersebut ternyata memerlukan surat-surat izin dapat berhubungan dengan sekertaris penyelenggaraan pameran. Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran, dengan jalan mengumpulkan hasil pemotretan tentang kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir), dokumentasi pameran ini sangat penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa mendatang.
• Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang
Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran bertugas mengatur tata ruang pameran. Seksi ini selain bertugas untuk menghias ruang pameran juga bertugas mengatur denah dan penempatan karya yang dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Pengaturan benda-benda yang
dipajang tergantung di dinding ruangan berupa lukisan, jangan sampai
dicampur atau satu tempat dengan benda-benda seni kerajinan lainnya yang
dipajang di atas meja pameran, bila mungkin disediakan ruangan gelar yang
terpisah.
- Penataan benda-benda
untukmengarahkan pengunjung agar dapat berkonsentrasi waktu menonton dan
melihat berbagai barang (karya) yang dipamerkan.
- Pemberian hiasan dekorasi ruangan
diharapkan tidak berlebihan sehingga mengganggu penikmatan karya yang
dipamerkan.
- Pengaturan jalan masuk dalam ruang
pameran sesuai dengan keinginan karya mana yang diharapkan dilihat pertama
kali dan karya mana yang diharapkan dilihat terakhir kali.
- Penyertaan musik dan lagu sebagai
pengantar dan pengisi suasana pameran bertujuan untukmembantu pengunjung
pameran menikmati karya yang dipamerkan. Penyertaan musik pengiring yang
berlebihan dapat mengganggu pengunjung pameran sehingga tujuan apresiasi
karya dapat tidak tercapai.
• Seksi Stand
Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur (mengarahkan) pengunjung mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang pameran.Petugas penjaga stand diharapkan melayani para pengunjung secara ramah dan sopan membantu memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan.
• Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya
Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan dan dipilih, dikategorikan sesuai dengan tema pameran yang ditentukan. Seksi pengumpulan dan seleksi karya bertugas melakukan pencataan dan pendataan karya (nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga, dll) serta melakukan pemilihan karya yang akan dipamerkan.
• Seksi Perlengkapan
Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan (alat dan fasilitas lain)yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran. Seksi ini bekerjasama dengan seksi dekorasi dan penataan ruang mempersiapkan tempat penyelenggaraan pameran serta berkordinasi secara khusus dengan seksi pengumpulan dan seleksi karya dalam pengumpulan dan pemilihan karya.
• Seksi Keamanan
Tugas seksi keamanan dinataranya menjaga ketertiban dan keamanan lokasi pamerankhususnya kemanan karya-karya yang dipamerkan.
• Seksi Konsumsi
Saat pembukaan pameran umumnya disediakan kudapan atau hidangan bagi tamu undangan. Seksi Konsumsi bertugasmenyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran tersebut. Seksi konsumsi juga bertanggung jawab menyediakan dan mengatur konsumsi dalam kegiatan kepanitian pameran.
4. Menentukan Waktu dan Tempat
Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah.
Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan di kelas, di aula, gedung serba guna, dihalaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah.
5. Menyusun Agenda Kegiatan
Penyusuan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua fihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu dan tanggal). Untuk lebih jelasnya, di bawah ini contoh agenda kegiatan.
6. Menyusun Proposal Kegiatan
Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran. Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak(sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran.Secara umum sistematika isi proposal biasanya mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.
Persiapan Pameran
Setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran sejak menentukan tujuan hingga pembuatan proposal, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan (pelaksanaan) pameran. Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan memilih karya serta menyiapkan perlengkapan pameran.
1. Menyiapkan dan memilih Karya
Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kalian perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. Kalian dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kalian buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu.
Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul. Proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas kaya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya ini dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas.
Jenis karya yang dipamerkan ini dapat ditentukan satu jenis karya saja atau campuran dari berbagai jenis. Penentuan jenis karya ini akan mempengaruhi perlengkapan pameran yang harus di sediakan. Sebagai contoh jika kebanyakan yang dipamerkan adalah karya seni rupa dua dimensi maka kemungkinan besar panitia pameran harus menyediakan tempat untuk menggantung karya-karya tersebut. Sebaliknya jika karya yang dipamerkan kebanyakan karya seni rupa tiga dimensi, maka tempat untuk meletakkan karya tersebut harus mendapat perhatian lebih besar.
2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran
Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound system, dan poster.
• Ruang Pameran
Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah bisa menggunakan aula atau ruang kelas. Penataan ruang dapat dilakukan dengan menggunakan meja, panel, kursi.
• Meja
Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula digunakan sebagai dasar penyimpanan karya tiga dimensional seperti patung atau barang kerajinan lainnya.
|
Penyusunan meja sebagai
alas (base) untuk menata karya
|
• Buku tamu
Bukti tamu (berisi: no, nama, alamat/asal kelas/asal sekolah, dan tanda tangan) dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang yang mengunjungi pameran.
• Buku kesan dan pesan
Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi pengunjung, identitas seperlunya) berguna sebagai masukan terhadap penyelenggan pameran.
• Panil
Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.
Bukti tamu (berisi: no, nama, alamat/asal kelas/asal sekolah, dan tanda tangan) dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang yang mengunjungi pameran.
• Buku kesan dan pesan
Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi pengunjung, identitas seperlunya) berguna sebagai masukan terhadap penyelenggan pameran.
• Panil
Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.
• Poster atau brosur
Media ini digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur sudah digunakan sebagai media informasi.
• Katalog
Berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial penyelenggara pameran) berfungsi sebagai penjelasan mengenai hal ilhwal seniman dan karya seni yang dipamerkannya.
• Folder (identitas karya)
Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu guide untuk menjelaskan kepada pengunjung pameran.
• Lampu penerangan
Lampu ini digunakan untuk memperjelas karya yang dipamerkan. Lampu ini dipasang di setiap papan pamer (panil) atau di plafon. Pemasangan lampu dan pemilihan jenis lampu untuk memperjelas karya sehingga lampu dan penempatannya harus diatur dan dipilih sedemikian rupa agar tidak menyilaukan.
• Sound system
Sound system digunakan dalam acara pembukaan, dan untuk memperdengarkan musik instrumentalia berirama lembutselama pameran berlangsung yang berfungsi untuk mendukung suasana pameran sehingga pengunjung merasa lebih nyaman ketika mengapresiasi karya yang dipamerkan.
Pelaksanaan Pameran
Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyusunan laporan.
1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan berkomitmenuntuk mensukseskan pameran tersebut.
2. Penataan Ruang Pameran
Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dsb.
Sehubungan dengan penataan ruang, beberapa hal yang perlu perhatikan di antaranya:
- karya yang memiliki komposisi
warna yang kuat hendak tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi
warna yang lemah,
- karya dengan komposisi warna yang
kurang hendak tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan
semakin memperlemah warna yang ada,
- pemberian cahaya lampu jangan
sampai menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya,
- pemasangan karya hendaknya sejajar
dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
- pemasangan karya yang lebih tinggi
dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah
dinikmati,
- letakan beberapa pot bunga dan
tanaman untuk memperindah dan menyegarkan ruangan,
- letakan karya tiga dimensi pada
tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang,
- pengelompokan karya harus
memperhatikan ukurannya,
- jika tidak ada AC perlu
menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas,
- sediakan tempat sampah untuk
menjaga kebersihan
Penataan Alur Masuk Pengunjung
Penataan dan
Penempatan Karya
Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.
• Penataan Pencahayaan
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.
• Pembukaan pameran
Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia..
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog, 3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan; 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung; 5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.
3. Laporan Kegiatan Pameran
Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya. Sebagai penyandang dana utama kegiatan pameran, pihak sponsor biasanya ingin mengetahui bagaimana dana yang diberikannya digunakan secara baik oleh panitia.
Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang
Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.
• Penataan Pencahayaan
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.
• Pembukaan pameran
Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia..
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog, 3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan; 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung; 5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.
3. Laporan Kegiatan Pameran
Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya. Sebagai penyandang dana utama kegiatan pameran, pihak sponsor biasanya ingin mengetahui bagaimana dana yang diberikannya digunakan secara baik oleh panitia.
Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar